maggielim maggielim Author
Title: Nafsu seks ku yang telah lama kupendam
Author: maggielim
Rating 5 of 5 Des:
JARLENSEKS  | Cerita dewasa | Cerita Mesum |   Cerita sex  -  Aku Jeany, kini usiaku masuk 24 tahun Selama ini aku dan Mang Lukman sudah la...
JARLENSEKS | Cerita dewasa | Cerita Mesum | Cerita sex - Aku Jeany, kini usiaku masuk 24 tahun Selama ini aku dan Mang Lukman sudah lama tidak melakukan belaian seperti dulu, mungkin 10 bulan lamanya sejak Dedi kemenakan mang Lukman merengut kegadisanku…dan tanpa aku sadari ternyata setelah kepulangan Dedi ke kampungnya Subang, Deditelah menceritakan kisahnya kepada mang Lukman pamannya itu yang sampe saat ini kembali kerja sebagai sopir keluarga Kami. Hingga suatu saat Mang Lukman bertanya seperti ini kepadaku.

Nafsu seks ku yang telah lama kupendam - Jarlenseks

“Neng Jeany kenapa melakukannya sama keponakan mamang??” Kontan saja saat mang Lukman Tanya itu aku kaget sekali, aku pikir Dedi akan diam seribu bahasa, tapi kenyataannya Dedi malah cerita ke pamannya itu, dan aku malu sekali mendengarnya langsung dari pertanyaan Mang Lukman, padahal beberapa bulan lalu atau mungkin satu tahun lalu Mang Lukman hanya membelai-belai daerah sensitifku dan tidak berani untuk membobol keperawananku yang ternyata keperawananku hancur oleh keponakannya sendiri .


Saat itu aku hanya tertunduk malu ketika Mang Lukman Tanya masalah itu ke aku yang kira-kira pada awal bulan Januari 2015, yang sudah hampir 2 bulan sejak Dedi membobol keperawananku aku tidak pernah bermain belaian sex sama siapapun termasuk Mang Lukman, karena sejak aku berhubungan badan untuk pertama kalinya itu aku anggap itu yang terakhir kali melakukannya (malah aku sempat bersumpah untuk tidak melakukan kegiatan sex sekecil apapun), tapi terus terang saja kalo aku betul-betul tersiksa dengan gejolak sex yang sudah aku tahan sejak 10 bulan lalu.


Dan ternyata Mang Lukman mengungkit lagi masalah itu sehingga terlintas lagi bayangan sex di pikiranku ketika mang Lukman bertanya tentang hubungan sex ku dengan keponakannya. Saat mang Lukman Tanya itu aku lagi nonton tivi di ruangan bawah pagi jam 10 dan seperti biasa di rumah sepi karena ortu pada kerja dan adikku sekolah.


Aku masih ingat betul saat itu tanggal 4 Januari 2015. Aku jawab saat itu begini


“ah Mang Lukman ….udah ah jangan Tanya masalah itu lagi, Jeany jadi malu dengernya…” begitu kira-kira jawabku saat itu…lalu mang Lukman tersenyum sambil agak mendekatkan wajahnya ke arahku yang saat itu sedang tiduran di sofa depan tivi dan ngomong seperti ini


“dulu neng Jeany suka diusap sama mamang….kalo mamang ngajak Neng Jeany lagi usap-usapan lagi kira-kira neng Jeany mau ga??”


Aku tentu saja menggeleng sambil menyuruh mang Lukman meninggalkan ruangan keluarga
“udah mang jangan ganggu Jeany deh…mending Mamang ke dapur aja gih!!!” kataku setengah menghardik saat itu. karena jenuh nonton tivi aku kepengen mandi pagi saat itu yang kebetulan ada kuliah jam 12 dan langsung menuju kamar mandi dan setelah selesai keramas aku langsung menuju ke atas kamarku sambil pake daster dan di kamar aku langsung pasang hair dryer untuk keringin rambut sambil terlihat pintu kamarku setengah terbuka karena aku anggap ga ada siapa-siapa diatas aku membuka daster yang kebetulan tidak memakai cd dan bh jadi langsung aku buka saat itu dan ternyata mang Lukman mengintip kegiatanku membuka daster yang sudah pasti saat itu aku telanjang bulat.


Aku lihat dari cermin kamar bayangan Mang Lukman sedang menyapu tapi tatapannya ke arah tubuhku aku memekik kaget dan menutup kamar dan ternyata Mang Lukman malah lebih nekat memasuki kamarku yang kebetulan ga ada kuncinya itu aku menutup dadaku dengan tanganku saat itu dan memohon ke mang Lukman untuk meninggalkan kamarku saat itu eh dia malah tersenyum sambil bilang gini


“neng Jeany kenapa jadi penakut begitu padahal beberapa waktu lalu Neng Jeany meminta mamang untuk mengusap-ngusap neng Jeany, mamang kepengen merasakan seperti yang Dedi rasakan waktu itu boleh kan, dijamin mamang ga akan melakukannya dengan kasar kok ”begitulah katanya dengan tetap melihat bagian tubuhku yang vital, saat itu aku hanya menutup pake tangan kemaluan ku dan dadaku dan tentu saja bagian-bagian tubuhku yang lain terlihat jelas putih dan mulus.


Saat itu Mang Lukman makin berani mendekatiku sambil mendesakku ke arah dinding kamarku yang membuat aku semakin ketakutan karena saat itu aku berjanji ga akan melanggar sumpahku untuk tidak melakukan kegiatan sex dengan siapapun walau beberapa bulan lalu aku sempet minta di usap-usap sama mang Lukman.


O ya saat itu aku masih tetep single ga punya pacar karena takut sama mama kalo punya pacar, dan setelah mang Lukman semakin mendesak ke arah dinding semakin dekat pula hembusan nafasnya di wajahku dan dia mulai membelai rambutku sambil aku memohon ke dia untuk tidak meneruskan aksinya sampai aku bilang begini


“mamang jangan teruskan, Jeany udah janji ga akan lagi seperti dulu-dulu saat sama mamang karena Jeany takut ketagihan mang, tolong mang berhenti…”


Sambil sedikit demi sedikit berjongkok sambil tetap tanganku menutup aurat yaitu dada dan kemaluan ku dengan keadaan telanjang saat itu , eh mang Lukman malah bilang gini


“ tenang neng Jeany mamang pasti akan lembut melakukannya Neng….soalnya mamang lihat akhir-akhir ini neng Jeany sering melamun dan semakin hari neng Jeany semakin membuat mamang jatuh cinta dengan kemulusan dan kecantikan neng Jeany, apalagi disaat neng Jeany dibalut handuk , aduh mamang mah ga kuat melihatnya juga neng…


“Beda sekali dengan beberapa bulan lalu neng….saat ini neng Jeany semakin kelihatan cantiknya”katanya dengan logat sunda merayu dan saat aku berjongkok begitu aku memejamkan mata saat dia mulai elus-elus rambut,pipi dan kelopak mata aku yang saat itu agak sedikit air mata,dan tangannya terhenti di telinga dan usap-usap di telinga sambil sesekali melebar usapannya ke leher yang lambat laun merangsang gairah sexku yang saat itu sudah tidak mens lagi sejak 3 hari.


Aku pun terdiam disaat mamang ikut jongkok dan membelai tangan yang menutup bagian dada, sambil tetep memejamkan mata ini, dan mamang membukakan tangan ini dari dada dan anehnya aku pun menurut saat itu ketika dadaku mulai terbuka karena mamang menyibakkan tangan yang menghalangi dada ini.


Lalu dia menaruh tangan kiri aku ke bawah sehingga di posisi jongkok itu dia bisa secara jelas melihat dadaku kiri dan kanan yang mancung, dan mamang pun mulai membelai dada ini saat itu sambil tetep kami berjongkok berdua dan sesekali dia melihat ke arah kemaluan ku yang masih ku tutup dengan tangan kananku dan tangannya menyibakan tangan kanan ku yang saat itu menghalangi kemaluan ku dan akupun seperti dihipnotis menurut dengan lemah aku turunkan tangan kananku.


Saat itu sehingga posisiku waktu itu berjongkok bersandar ke dinding kamar dan tanganku dua-duanya aku turunkan ke bawah yang tentu saja dengan leluasa Mang Lukman melihat pemandangan indah yang akhir-akhir ini ngga pernah lagi dinikmatinya seperti dulu.


Dan setelah mang Lukman mulai menyentuh kemaluan ku dengan posisi berjongkok itu akupun ikut hanyut menikmatinya karena sudah lama sekali aku tidak melakukannya sejak 10 bulan lalu berhubungan badan pertama kali dengan keponakannya Dedi. Aku memejamkan mata dan mencoba menikmati suasana itu sambil sesekali tak sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat mang Lukman tambah bernafsu saja saat itu. Lalu dia mencoba memangku tubuhku saat itu ke atas ranjangku dan anehnya aku mengulurkan tangan saat itu seperti memberi akses kepadanya untuk lebih jauh lagi melakukan kenikmatan.


Saat itu aku betul-betul hanyut dengan sentuhannya dan melihat jam di dinding kamarku sudah jam 12 siang,artinya aku harus kuliah tapi ga kepikir untuk bersiap-siap kuliah hanya perasaan nikmat yang ada dipikiranku saat mang Lukman mengangkat tubuhku ke atas kasur…dan adegan berikutnya mang Lukman membuka ghespernya yang usang itu lalu pelan-pelan sekali membuka celananya sendiri yang ternyata dia ga pake celana kolor lagi saat itu dan terlihatlah kemaluan nya yang menegang kalo dibandingkan dengan burung keponakan nya lebih kecil diameternya tapi lebih putih warnanya…


Sambil membuka celananya itu dia masih tetap memakai kemeja lusuhnya dan meminta aku untuk mengusap kemaluan yang tegang itu. Aku pun dengan pelan-pelan meraih kemaluan mang Lukman yang hangat dan berdenyut lalu perlahan mengocoknya seperti yang pernah aku lakukan setahun lalu di mobilku bersamanya.


Dia dengan posisi berlutut merem melek ketika aku mengocoknya perlahan sementara aku hanya berbaring saja di kasur dengan posisi tidur terlentang dan sesekali dia melihat ke arahku dan tak lama dia meraih buah dadaku yang putih mulus, memang dadaku ini sedang untuk ukuran cewe hanya 34b nomor bh ku tapi mancung, putih dan mulus tanpa cacat, mungkin itu yang membuat mang Lukman tergila-gila.


Lalu kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan berusaha mencium bibirku tapi aku menolaknya dengan menggelengkan kepala di bantal saat itu dan dia hanya menciumi kening leher dan dadaku lalu ciumannya ke perut dan berakhir di kemaluan ku yang sudah basah sekali …ah nikmat sekali rasanya…aku menolak diciumnya karena mang Lukman perokok jadi bau sekali nafasnya dengan bau rokok cerutu kebiasaannya. Tapi saat dia berlama-lama cium daerah kemaluan ku aku betul-betul di awang-awang dan mengejang seperti ingin pipis tapi nikmat sekali.
Setelah aku orgasme dan tubuhku bersimbah keringat dia menghentikan kegiatannya, lalu Tanya gini ke aku



“neng Jeany….kalau burungnya mamang dimasukin ke itu nya neng Jeany…boleh ga??”katanya lembut Aku hanya menganguk saat itu lalu dia bilang lagi”tapi neng Jeany istirahat saja dulu…mamang liat neng Jeany kepanasan” Aku menganguk saat itu, memang cuaca di atas sini panas sekali kalo siang-siang apalagi jam 12-an.


Tak lama 15 menit kemudian mang Lukman membawakan air putih dingin dari bawah dengan hanya pake baju kemeja lusuhnya saja dan terlihat burungnya mengecil Lalu setelah aku meminumnya dia Tanya begini


“neng Jeany saat itu pernah mengulum burung nya Dedi ngga?”tanyanya polos,aku pikir saat itu


“dasar dari kampung,polos banget pertanyaannya” lalu menggeleng jujur…dan dia tersenyum seakan dia ingin dikulum burungnya.


Dan setelah aku menaruh gelas di meja dia naik lagi ke kasur kamarku dan mulai membelai dadaku lagi….aku kemudian berbaring lagi memejamkan mata dan mulai menikmati sentuhannya lagi sambil agak mengangkat kaki kiriku saat itu aku mengerang dan mendesah saking nikmatnya dan burung mang Lukman terlihat berdiri lagi dan mendekatkannya ke arah mulutku aku sempet menggeleng tapi dia setengah memaksa mendekatkan kemaluan nya ke arah bibirku.


Sekilas tercium bau keringat di sekitar kemaluan nya dan aku berusaha untuk tidak menghirupnya dan mencoba membuka mulut ini saat mamang menyodorkan kemaluan yang diameternya lebar itu dan saat aku mulai menyentuhkan lidah ke liang penisnya terasa asin dan aneh lalu lambat laun aku memasukan agak lebih dalam ke mulutku…dan itu adalah kemaluan laki-laki ke dua yang aku kulum setelah kemaluan Dedi keponakannya beberapa waktu lalu.


Agak lama aku memaju mundurkan kepalaku saat mengulum kemaluan mang Lukman di mulutku saat itu dan terasa pegal mulutku saat itu dan akhirnya sekitar 15 menit kemudian keluarlah air kental berasa aneh dari kemaluan nya yaitu sperma mang Lukman muncrat tepat di mulutku yang mungkin setengahnya termakan olehku saat itu , aku sempat tersedak dan mau muntah tapi ditutupkan mulutku ini sama mang Lukman waktu itu, sehingga termakan hampir seluruhnya sperma nya itu.


Setelah itu dia mencoba menjilati kemaluan ku yang basah sambil sesekali tangannya aktif membelai dadaku dua-duanya lama sekali sehingga aku merasakan orgasme ke 2.
Setelah kami istirahat ½ jam sambil sesekali bercerita dengannya, kami mulai melakukan kegiatan lagi yang ketiga kalinya aku liat jam 2 siang artinya aku ga kuliah hari itu, sementara ortuku sama ade ku ada di rumah tepat jam 6 sore.


Saat itu sempet terpikir olehku kalo mang Lukman ini ingin mencicipi tubuhku seperti keponakannya membobol keperawananku. Tapi aku ga peduli saat itu yang ada hanyalah kenikmatan demi kenikamatn saat itu yang kami lakukan berdua, betul-betul hari yang melelahkan sekaligus mengasikan.


Saat kegiatan yang ke 3 ini kami mulai belai satu sama lain dia belai dada kemaluan paha dan punggung,sementara aku belai penis dada dan sesekali wajahnya dan saat itu kami sempet berciuman bibir rasanya aneh sekali, mang Lukman yang usianya 50 tahunan menciumi bibir mungilku yang merah ini tapi saat bermain lidah itu enak rasanya dan saat itulah mang Lukman mengarahkan penisnya ke kemaluan ku.


Mamang terlihat hati-hati dan pelan-pelan memasukannya karena masih sempit dan terasa perih beberapa kali ga berhasil masuk tapi setelah dengan sabar dia mangarahkannya dan aku Bantu dengan mengarahkan penisnya ke kemaluan ku akhirnya masuk juga walau agak sedikit nyeri(maklum aku hanya dua kali melakukannya lagi pula rentang waktu 10 bulan cukup lama) yang pada akhirnya aku merasakan nikmat tiada tara yang lebih nikmat melakukannya dibanding dengan keponakannya itu.


Setelah sekian lama kami bersenggama akhirnya aku berteriak
“ahhhhhhh……mmmmaaammaaaang”maka aku pun orgasme untuk ke 3 kalinya sementara mang Lukman terlihat blum keluar dan dia mencabut kemaluan nya dan menyuruh aku mengulumnya kali itu agak lama aku mengulumnya dan terasa pegal mulut ini hampir ½ jam akhirnya keluar juga spermanya….


Dan kami masing-masing berpakaian setelah terlihat jam dinding sudah jam 4 sore…… Sejak saat itu sampe sekarang kami sering melakukan hubungan badan ini yaitu dengan mencuri-curi kesempatan di saat rumah sepi.

Hastag : #Cerita Sex , #Cerita Mesum , #Cerita dewasa , #Cerita Sex Terbaru , #Kumpulan Cerita Sex ,#Kumpulan Video Sex , #Video sex Terbaru , #Foto Bugil , #Kumpulan Foto Bugil

Advertisement

 
Top