maggielim maggielim Author
Title: Melody Si Wanita belia
Author: maggielim
Rating 5 of 5 Des:
JARLENSEKS  | Cerita dewasa | Cerita Mesum |   Cerita sex  -  Gadis yang usianya masih belasan tahun itu mempunyai wajah yang ayu dan manis,...
JARLENSEKS | Cerita dewasa | Cerita Mesum | Cerita sex - Gadis yang usianya masih belasan tahun itu mempunyai wajah yang ayu dan manis, namanya Melody entah kenapa jika melihat dirinya aku selalu ingin bersetubuh dengannya, kemaluannya pasti masih sempit, jika memikirkan hal itu nafsuku selalu menggebu ngebu, tinggal nunggu waktu saja soal itu “dalam hatiku”

Melody Si Wanita belia - Jarlenseks

Hari itu aku sedang nonton film semi panas, setelah selesai aku mendengar suara Melody yang memecahkan konsentrasiku, dengan kaget aku tercengang mendegar bahwa Melody bilang

“Om itu apa yang menonjol di celana”kok bisa begitu kata Melody sambil menunjuk ke arah kemaluanku yang tegang.

“Iya nih Melody, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya?” jawabku santai.

“BKrisna kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Melody ada beberapa pertanyaan buat Oom nih”. Melody sepertinya ingin menanyakan sesuatu.

“Pertanyaannya apa?” tanyaku.

“Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Melody ngga ngerti?” tanya Melody.

“Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang vagina, pasti papa Melody juga melakukan hal itu ke mama kan?” jawabku menerangkan.

“Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada vagina mama”. Melody membenarkan jawabanku.

“Itulah seninya olahraga beginian Melody, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa”. kataku memberi penjelasan ke Melody.

“Melody sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu?” tanya Melody lagi. Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.

“Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa”. jelasku. Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.

“Melody harus tahu, jika Melody melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak”. tambahku.

“Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Melody lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis.”

Melody yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.

“Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Melody juga masih lama pulangnya, kalo Melody memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana?” aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Melody, pastilah luar biasa.

“Ayolah!” Melody mengiyakan.

Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Melody sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Melody. Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Melody merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun.

Melody hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Melody.

Kusuruh Melody untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Melody protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Melody telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya. Akhirnya Melody mau melepas pakaiannya satu persatu. Aku melihat Melody melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip.

Pertama kali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Melody tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja. Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Melody yang baru tumbuh.

Baru saja aku berpikiran seperti itu, Melody sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Melody yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku. Puting susu itu begitu indahnya.

Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah.

Payudara Melody memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Melody coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Melody menyadarinya.

Lalu Melody melepaskan juga celana dalamnya. Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Melody masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai. Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya.

“Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom.” Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Melody berbicara.

“Oke, sekarang dimulai yaaa?” Kuberi tanda ke Melody supaya tiduran di sofa.

Pertama sekali aku meminta ijin ke Melody untuk menciuminya, Melody mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Melody memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu.

Yang penting bagiku, aku merasakan perawannya dan menyetubuhinya siang ini. Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Melody hanya diam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya. Setelah puas aku menciuminya,

“Melody, boleh ngga Oom netek ke Melody?” tanyaku meminta.

“Tapi Oom, tetek Melody kan belon sebesar seperti punya mama.” kata Melody sedikit protes

“Ngga apa-apa kok Melody, tetek segini malahan lebih enak.” kilahku meyakinkan Melody.

“Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja.” jawab Melody akhirnya memperbolehkan.

“Dijamin deh ngga sakit, malahan Melody akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara.” jawabku lagi.

Segera saja kuciumi puting susu Melody yang kiri, Melody merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Melody mulai mengalami penegangan total. Selanjutnya, aku hisap kedua puting susu tersebut bergantian.

Melody melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.

“Oom, kok enak banget nihhh oohhh enakkk” desah Melody keenakan.

Melody terus merancau keenakan, aku sangat senang sekali. Setelah sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Melody sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku.

“Melody, kocok dong tititnya Oom Krisna”. aku meminta Melody untuk mengocok batang kemaluanku.

Melody mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak beraturan. Aku memakluminya, karena Melody masih amatir, sampai akhirnya aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Melody tersebut, maka kuminta Melody untuk menghentikannya.

Selanjutnya, kuminta Melody untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Melody langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Melody yang merekah.

Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Melody yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Melody yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.

Aku lakukan oral sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Melody dengan lembut, Melody kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis. Meram melek kulihat mata Melody menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Melody menjerit kecil keenakan, sampai tidak berapa lama.

“Oom, enak banget sih, Melody senang sekali, terussinnn” pinta Melody.

Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Melody, dan Melody semakin mendesah tidak karuan. Aku yakin Melody hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.

“Oommm ssshhh Melody mau pipis nich..” Melody merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.

“Tahan dikit Melody tahan yaaa sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.”

“Udah ngga tahan nich Oommm aahhh” Tubuh Melody mengejang.

Tangan Melody berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya. Melody ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Melody.

“Oohhh Oom Krisna Melody merasa lemes dan enak sekali apa sih yang barusan Melody alami, Oom?” tanya Melody antara sadar dan tidak.

“Itulah puncaknya Melody.., Melody telah mencapainya, pingin lagi ngga?” tanyaku.

“Iya.. iya.. pingin Oom” jawabnya langsung.

Aku merasakan kalau Melody ingin merasakannya lagi. Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Melody istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Melody untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Melody dalam keadaan segar bugar. Tidak berapa lama, Melody kulihat telah kembali fit.

“Melody tadi Melody sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Melody ingin mencapainya lagi kan..?” bujukku.

“Iya Oom, mau dong” Melody mengiyakan sambil manggut-manggut.

“Ini nanti bukan puncak Melody saja, tetapi juga puncak Oom Krisna, ini finalnya Melody” kataku lagi menjelaskan.

“Final?” Melody mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.

“Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang vagina Melody, Oom jamin Melody akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi.” akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.

“Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang vagina Melody kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu” Melody sambil menunjuk lubang nikmatnya.

“Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..?” pintaku lagi.

“Iya deh Oom” Melody secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.

Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Melody yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya.

Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Melody merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Melody mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku menyuruhnya menahan.

Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat. Blusss Melody menjerit cukup keras,

“Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?”

“Udah sayang tahan ya” kataku sambil mengelus-ngelus rambut Melody.

Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Melody ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti.

Beberapa waktu, Melody pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan lendir kenikmatan Melody yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku menggenjot maju mundur dengan cepat.

“Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata.” Hisapannya memang tiada duanya.

Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Melody pun sudah sedemikian banyaknya. Sambil kuterus berpacu, puting susu Melody kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Melody aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya.

Aku merasakan Melody sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Melody.

Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Melody yang di bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Melody yang di atas. Melody seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Melody.

Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Melody di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku.

Aku menegang hebat.

“ Crruttt crruttt” Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Melody, sedangkan Melody sudah merasakan kelelahan yang amat sangat.

Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Melody. Melody kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Melody langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar,

Kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya. Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Melody atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba.

Keesokan harinya, Melody mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Melody, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Japrak dan Tante Dina.

Hastag : #Cerita Sex , #Cerita Mesum , #Cerita dewasa , #Cerita Sex Terbaru , #Kumpulan Cerita Sex ,#Kumpulan Video Sex , #Video sex Terbaru , #Foto Bugil , #Kumpulan Foto Bugil

Advertisement

 
Top